Bridge Of Spies, Film Perang yang tidak ada Perangnya

Hal pertama yang membuat penonton tercengang adalah: posternya! Di poster film Bridge Of Spies, ada wajah Tom Hanks dan bendera dengan lambang Palu-Arit, sebuah ‘lambang’ yang (agak) tabu. Film ini disutradarai oleh Steven Spielberg. Sekarang coba kalian bayangkan sejenak tentang sebuah film yang disutradarai oleh orang sekaliber Steven Spielberg dan dibintangi oleh Tom Hanks? Jauh sebelumnya Steven Spielberg dan Tom Hank pernah kerja bareng di Saving Private Ryan dan Catch Me If You can, hasilnya? Luar biasa!

Bridge Of Spies Film Perang yang tidak ada Perangnya

Sinopsis

Bridge Of Spies diangkat dari kisah nyata. berkisah tentang masa perang dingin antara US dengan Soviet. Masing-masing negara sama-sama memiliki mata-mata yang disebar di negara musuh. Sayangnya Rudolf Abel (Mark Rylance) si mata-mata soviet tertangkap di US. Dan James B. Donovan (Tom Hanks) yang ‘ketiban’ apes harus bersedia sukarela untuk menjadi pengacara si mata-mata ini. Padahal, si Donovan sebelumnya sama sekali belum pernah memegang kasus hukum pidana seperti ini, biasanya dia hanya menangani kasus-kasus asuransi dan hukum perdata saja. Menjadi pengacara seorang musuh negara berarti harus siap juga dengan konsekuensi-nya, iya ikutan jadi musuh negara juga. Nah, hebatnya si Donovan ini, dia berhasil membela Rudolf Abel yang notabene bakal kena hukuman mati menjadi ‘hanya’ 30 tahun penjara.

Baca juga : Review House of The Disappeared 2017

Tapi ternyata kasus ini tidak selesai sampai disitu saja. Keberhasilan Donovan menolong Rudolf Abel ternyata mendorong pemerintah US untuk ‘memaksa-nya’ melakukan kegiatan sukarela lagi. Namun kali ini, sama sekali tidak ada hubungannya dengan profesinya sebagai pengacara. Pemerintah meminta Donovan menjadi fasilitator pertukaran tahanan. Pahitnya pertukaran ini bakal dilakukan di Jerman Timur yang kala itu tengah pecah konflik dengan Jerman Barat.

Review

Seperti biasa; aktingnya Tom Hanks tidak perlu (atau memang tidak bisa) di debat. Aktingnya OK banget, penonton bakal merasakan bagaimana rasa-nya berada di posisi dan situasi yang mana bukanlah porsi-nya, rasa terjebak dalam kondisi yang membingungkan. Faktor aktor lainnya juga tidak bisa dibilang ‘cemen’, apalagi si mata-mata soviet Mark Rylance yang sukses bikin kita semua merasa iba banget.

Baca juga : 10 Kematian Jagoan Paling Tragis

Sinematografinya juga oke punya, sangat mirip dengan film Steven Spielberg dulu; Schindler List dimana setting lokasi dan waktu-nya bisa dibilang perfect. Penonton bakal digiring ke Broklyn, Manhattan, Berlin pada sekitar tahun 1950-1960-an.

Semantara untuk Plot Bridge Of Spies terbilang sederhana dan tidak rumit. Hanya saja, mungkin buat para penggemar film action bakal rada ngantuk dan sedikit bosan dengan film ini, karena hampir tidak ada sama sekali adegan pukul-pukulan atau tembak menembak. Tapi, percaya lah kalau film ini nggak kalah keren dari film Steven Spielberg lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *