Review 1 BR Mengandung spoiler
1BR berkisah tentang seorang wanita muda bernama Sarah. Setelah meninggalkan masa lalu yang menyakitkan saat berusaha mengikuti mimpinya. Sarah kemudian berencana tinggal di salah satu apartemen yang terlihat sempurna. Namun, semenjak ia tinggal disana, seringkali ia mendengar suara-suara aneh saat malam.
Belum lagi, ia juga kerap mendapat surat kaleng yang berisi ancaman-ancaman menakutkan. Kehidupan barunya yang harusnya ‘normal’ tiba-tiba menjadi kacau, begitu ia sadar akan apa yang tersembunyi disekitarnya; di apartemen itu. Saat ia menyadari betapa bahaya kondisinya, semuanya sudah terlambat. Sarah akhirnya harus terjebak di neraka dunia tanpa tahu apakah ia bisa keluar hidup-hidup darisana.
Film ini dibintangi oleh Nicole Brydon Bloom sebagai Sarah, Alan Blumenfeld (Heroes), Taylor Nichols (PEN15, Jurassic Park III), Naomi Grossman (American Horror Story) dan Giles Matthey (Once Upon A Time, True Blood). Earnestine Phillips (Here Comes the Boom), Susan Davis (Wargames), Clayton Hoff dan Celeste Sullivan.
Baca juga: Review Film Extraction, Debut Sam Hargrave dan Pembuktian Chris Hemsworth
Akting Biasa Saja dengan Dialog Yang Monoton
1 BR merupakan sebuah film ‘cult’ dengan plot dan premis cerita yang cukup unik. Namun, plot dan premis yang baik tidaklah cukup untuk membuat film ini menjadi lebih baik. Kualitas akting yang buruk, dan dialog yang seadanya justru membuat 1 BR seperti film-film blockbuster dengan budget rendah pada umumnya.
Nicole Brydon Bloom tampil biasa-biasa saja, nggak mengesankan, dan malah terkesan kurang bisa menguras emosi para penonton. Cast lainnya, seperti Alan Blumenfeld, Taylor Nichols, Naomi Grossman juga nggak banyak membantu.
David Marmor, si sutradara yang juga merangkap sebagai penulis naskahnya nyatanya nggak mampu menelurkan kualitas dialog yang superb. Beberapa adegan yang punya potensi menjadi show stealer malah justru ‘anjlok’ karena dialog yang digunakan terlalu ‘pasaran’ dan kaku. Coba saja tengok saat, Brian tengah memerintahkan Sarah berdiri menghadap tembok, dengan ancaman yang seharusnya mengerikan, malah jadi nggak memiliki daya pikat sama sekali.
Namun, diantara akting yang biasa-biasa saja dan dialog yang buruk, 1 BR mampu menyajikan sinematogafi yang cukup baik, apalagi jika dilihat dari budget yang dimiliki oleh film ini. Beberapa adegan gore juga cukup jadi hiburan ditengah kebosanan para penonton dengan dialog yang monoton.
Overall, 1 BR cukup menghibur. Jika ditonton dilayanan streaming kalian pasti akan sangat ramah dengan tombol fast forward!
