Alien, Pelopor Film Scifi Masa Kini!

Alien (1979) ini merupakan pioner dari film-film dengan tema serupa yang kemudian bermunculan ditahun-tahun berikutnya. Sebut saja; Aliens (1986), Lost in Space (1998), Sunshine (2007), sampai Prometheus (2012) dan Life (2017).

Sinopsis

Aliens (1979) bercerita tentang sebuah kapal kargo luar angkasa komersial bernama Nostromo. Kapal tersebut membawa 7 kru, diantaranya; Dallas (Tom Skerritt), Lambert (Veronica Cartwright), Brett (Harry Dean Stanton), Kane (John Hurt), Ash (Ian Holm), Parker (Yaphet Kotto). Dan si karakter utama; Ripley yang diperankan Sigourney Weaver (Avatar, A Monster Calls, Ghostbusters, Chappie, The Cabin in the Woods).

Baca juga : 10 Kematian Jagoan Paling Tragis

Kapal Nastromo ini, saat para kru nya hibernasi dalam perjalanan pulang, ternyata merubah rute karena sebuah sinyal/transmisi yang dikirimkan dari sebuah planet asing. Para kru, dengan terpaksa akhirnya mengikuti rute yang ditentukan si kapal (yang biasa disebut Mother), karena dikira sinyal/transmisi tersebut merupakan sinya SOS. Sesampainya di planet tersebut, Dallas, Lambert dan Kane turun ke permukaan untuk menemukan sumber transmisi.

Erat Kaitannya dengan Prometheus

Diluar dugaan, mereka bertiga menemukan semacam kapal luar angkasa besar yang ‘karam’ disana, didalamnya Kane mendapati banyak telur-telur yang salah satunya kemudian ‘menetas’, menyerang dan ‘menempel’ di wajah Kane. Sebagai catatan; Scene ini erat kaitannya dengan film Prometheus (2012), dimana Prometheus merupakan prekuel dari film Alien (1979) ini. Mereka bertiga kemudian kembali ke kapal dan mencoba untuk melepaskan ‘mahluk’ itu dari wajah Kane dan tidak berhasil.

Beberapa saat kemudian si mahluk tersebut melepaskan diri dari wajah Kane dan kemudian mati. Ternyata si mahluk tersebut telah menanamkan embrio didalam tubuh Kane yang kemudian ‘muncul’, beberapa saat setelah Kane tersadar. Ada sesuatu yang merangsek keluar, merobek perutnya, Kane pun mati. Mahluk tersebut kemudian kabur, sembunyi didalam pesawat. Kita sebut saja mahluk tersebut ‘Alien’.

Baca juga : Review The Founder 2016

Perlahan, Alien tersebut berkembang semakin besar hingga seukuran manusia (bahkan sedikit lebih besar)  yang kemudian mulai memburu para kru satu persatu. Berbagai cara, dilakukan para kru untuk melenyapkan Alien tersebut, namun semuaya sia-sia. Hingga akhirnya Ripley, Lambert dan Parker (kru yang tersisa) berencana untuk meledakkan kapal Nastromo bersama dengan Alien itu didalamnya. Sementara mereka akan kabur melalui kapsul penyelamat. Namun naas, Parket dan Lambert malah jadi santapan si Alien yang kemudian memburu Ripley yang tinggal sendirian. Ripley berhasil meledakkan kapal Nastromo dan kabur melalui kapsul penyelamat, tapi tak disangka, si Alien ternyata berhasil ikut dan masuk kedalam kapsul tersebut. Dengan tekad dan keberanian yang tersisa, Ripley akhirnya bisa melenyapkan si Alien dengan cara melemparkannya ke angkasa luar.

Review

Mungkin Alien (1979) ini merupakan salah satu film barat ter-horor yang pernah gua tonton selain friday the 13th dan Chucky. Sampai sekarang pun film ini ternyata masih punya kesan horor yang sama, masih memiliki suasana kelam yang gloomy. Untuk jalan cerita dan plotnya, tidak perlu diragukan lagi, ini adalah sebuah masterpiece. Walaupun ada beberapa plot hole dan kelemahan lain yang (saat ini) terbilang fatal, namun karena nih film di eksekusi pada tahun 70-an, sepertinya pemakluman adalah hal yang wajar. Jadi, jangan heran saat kalian melihat para kru merokok didalam kapal atau keadaan luar angkasa yang ‘culun’, dan beberapa kejadian yang hampir mustahil terjadi di angkasa luar.

Baca juga : Avengers Endgame : Hulk Bakal Mati?

Kekuatan film ini selain dari konsep-nya yang rare, adalah dari scoring musiknya. Ini bisa dibuktikan dengan kalian memejamkan mata dan membesarkan volume saat menikmati film ini, maka nuansa horor-nya bakal terasa dengan jelas. Sementara kualitas akting, Sigourney Weaver terbilang superior dibanding yang lain, bukan berarti akting pemeran yang lain jelek, tapi memang si Sigourney terlalu menonjol.

Overall, jika film ini bisa sangat dinikmati jaman sekarang, bagaimana rasanya saat kalian berada di tahun 70-an dan menonton-nya dijaman tersebut. Pasti keren abis!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *