Review Film Charlie’s Angels (2019): Sajian Kuno Tentang Para Perempuan Jagoan Nan Seksi

Bagi generasi 90-an hingga awal 2000-an pasti familiar dengan serial film Charlie’s Angels. Yap, Charlie’s Angels adalah sebuah serial film yang cukup terkenal pada dekade tersebut.

Serial film Charlie’s Angels berpusat pada tiga orang wanita yang dibintangi Cameron Diaz, Drew Barrymore, dan Lucy Liu (disebut sebagai Angels) yang bekerja sebagai private investigator di bawah milyuner eksentrik misterius bernama Charlie serta asistennya, Bosley.

Serial Charlie’s Angels sendiri dibuat pada tahun 2000 oleh sineas McG yang dilanjutkan dengan sebuah sekuel bernama Charlie’s Angels: Full Throttle di tahun 2003.

Pada tahun 2019, serial film Charlie’s Angel kembali dilanjutkan dengan oleh aktris yang juga telah merambah sebagai sutradara, Elizabeth Banks. Aktris yang populer lewat franchise The Hunger Games ini sebelumnya juga pernah menyutradarai film Pitch Perfect 2.

Tak hanya diarahkan sutradara berbeda, reboot Charlie’s Angels ini akan menampilkan deretan karakter utama yang berbeda.

Tidak ada lagi karakter Dylan Sanders (Drew Barrymore) si penggoda, Alex Munday (Lucy Liu) yang galak namun seksi, ataupun Natalie Cook (Cameron Diaz) yang cantik namun konyol.

Ketiga karakter ini digantikan oleh Sabina Wilson (Kristen Stewart) yang pemberontak, Jane Kano (Ella Balinska) seorang mantan agen MI6, Elena Houglin (Naomi Scott) si jago IT. Selain itu, karakter Bosley juga digantikan oleh sang sutradara, Elizabeth Banks.

Film Charlie’s Angels (2019) sendiri bercerita tentang Elena (Naomi Scott), seorang ilmuwan muda yang sedang mengerjakan sebuah proyek teknologi senjata rahasia datang pada para Angel’s. Menurut Elena, teknologi yang sedang dikerjakannya berpotensi digunakan sebagai senjata berbahaya.

Baca juga : Review Film The Peanut Butter Falcon: Heartwarming dan Memikat!

Untuk melindungi Elena dari segala kemungkinan yang terjadi, Angels Sabina (Kristen Stewart) dan Jane (Ella Balinska) sepakat mengambil langkah berbahaya, dengan menjadikan Elena salah satu dari mereka.

Tentunya, dengan taruhan nyawa Elena itu sendiri yang tidak memiliki keahlian agensi apapun.

Towsend Agency tempat para Angels bernaung sendiri, awalnya hanya sebuah perusaahan yang menawarkan jasa invetigasi pribadi. Namun seiring waktu, berubah menjadi badan intelijen swasta kelas internasional.

Bahu membahu, mereka berjuang untuk menghentikan proyek sekalipun nyawa mereka sendiri terancam. Tentunya, dengan gaya menyamar khas Charlie’s Angels yang sering kali berbahaya buat mereka sendiri.

Serial film Charlie’s Angels terbaru ini memang dibangun dengan narasi bahwa bahwa Townsend Agency sudah berkembang lebih luasDengan para Angels tetap menyediakan jasa keamanan dan investigasi buat para kliennya, kini banyak Bosley di seluruh dunia.

Ditambah, kini John Bosley, Bosley pertama dan yang dikenal di dua film sebelumnya, memasuki masa pensiun. Jadi, bisa dibilang ini awal yang baru buat agensi rahasia internasional ini.

Hasilnya? Tak banyak perubahan segar yang dihadirkan oleh serial film Charlie’s Angels terbaru ini.

Adegan tembak-tembakan dan pertarungan jarak dekat yang dibuat secara slow-motion masih kembali ditampilkan. Hanya, kali ini, penggambaran kedua adegan tersebut tidak dibuat seksi seperti film-film sebelumnya.

Ditangani oleh sutradara wanita, serial film Charlie’s Angels terbaru ini tampil sebagai film yang tidak mengumbar keseksian bagi para pria. Elizabeth Banks tampaknya ingin mengangkat isu feminisme dalam serial film Charlie’s Angels terbaru ini.

Meski begitu, isu besar ini tampaknya tidak dapat ditopang dengan formula cerita yang baik. Film Charlie’s Angels (2019) mengusung premis lapuk tentang para perempuan jagoan nan seksi yang melakukan aksi klise saat melakukan misi, setelahnya mendapatkan ending bahagia.

Belum lagi, alur cerita yang nampak terburu-buru sejak awal cerita membuat film Charlie’s Angels (2019) tidak nyaman untuk disaksikan.

Untungnya, menjelang klimaks film, Elizabeth Banks tampaknya mulai dapat membuat fokus cerita Charlie’s Angels (2019) menuju ke hal-hal penting yang menjadi inti ceritanya yang digarap secara lebih rapi.

Terlepas dari hal tersebut, akting Kristen Stewart sebagai Sabina patut diapresiasi lebih.

Kristen tampak sangat bebas mengeluarkan kemampuan aktingnya sebagai Sabina yang liar dan pemberontak namun tetap mempunyai sisi-sis lembut. Kristen sukses membuat film Charlie’s Angels (2019) menjadi lebih hidup.

Baca juga : Review Film Zombieland 2 Double Tap: Menghibur, Namun Tidak Lebih Baik Ketimbang Film Pertamanya

Sedangkan, Naomi Scott yang memerankan Elena juga tampil cukup menarik. Naomi berhasil membuat karakter Elena yang diperankannya mendapatkan simpati dari para penonton.

Satu-satunya karakter utama yang tidak menonjol dari ketiganya adalah Jane. Ella Balinska yang memerankan karakter Jane gagal menampakkan emosi sebagai wanita yang dingin dan menjadi mudah dilupakan. Ella juga tampak kurang meyakinkan pada setiap adegan yang ia lakoni.

Overall, Charlie’s Angels (2019) hanya pantas diberikan rating sebesar 5.5/10 karena menyajikan formula cerita yang usang tentang para perempuan jagoan nan seksi tanpa ada suatu kebaruan sehingga sangat membosankan untuk disaksikan.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *