Selain Disney dan Pixar, Dreamworks juga terkenal sebagai studio yang terkenal sering menyajikan film animasi dengan visual imajinatif dan karakter menggemaskan.
Beberapa film animasi yang telah diproduksi Dreamworks yaitu How to Train Your Dragon, Madagascar, Kung Fu Panda, hingga The Boss Baby.
Kali ini, Dreamworks kembali merilis film animasi terbaru berjudul Abominable. Berikut sinopsis dan ulasannya!

Film Abominable mempunyai latar tempat di kota Shanghai yang bercerita tentang Yi (Chloe Bennet), remaja puteri yang kerap menyibukkan dirinya tiap hari, hingga sang Ibu (Michelle Wong) dan neneknya, Nai Nai (Tsai Chin), merasa ia tak pernah ada di rumah lagi.
Suatu malam, Yi menemukan seekor Yeti di atap gedung apartemennya. Pertemuan ini membawa Yi dan temannya Jin (Tenzing Norgay), serta sepupu Jin, Peng (Albert Tsai), ke dalam petualangan seru untuk mengantarkan sang Yeti yang dinamai Everest kembali ke keluarganya di Gunung Everest.
Baca juga : Review Weathering with You: Karya Makoto Shinkai yang Kurang Dialogis dengan Ending Antiklimaks
Namun, perjalanan mereka tidaklah mudah dengan adanya Burnish (Eddie Izzard), seorang pria kaya raya bersama timnya yang berusaha menangkap Everest untuk dipamerkan dan dijual.

Cerita yang ditawarkan dalam film Abominable ini sebenarnya menawarkan premis yang klise, yaitu upaya melindungi hewan unik dari kejaran para tokoh antagonis yang ingin menguasainya.
Meski klise, Abominable terbilang sukses menghadirkan beberapa aspek segar. Film Abominable mampu menyajikan petualangan yang magical dan menghangatkan hati.

Apalagi, background dari karakter-karakter yang dihadirkan terbilang menarik. Mulai dari Yi yang tomboy dan kerap menutup diri semenjak kematian ayahnya, Jin yang ‘narsis’ dan sangat peduli akan penampilan serta jumlah likes di sosial medianya, Peng yang lugu dan jenaka, hingga Everest yang sangat kekanak-kanakan dan penuh kejutan.
Mempunyai set latar di negeri China, para penonton akan disuguhkan pemandangan beragam tempat yang keren. Mulai dari kota, hingga perjalanan Yi ke pegunungan Himalaya.

Di awal film kita akan melihat sibuknya kota Shanghai. Para penonton akan melihat pertunjukkan cahaya, Pudong Skyline.
Kemudian saat memulai bertualang, mereka melewati beberapa destinasi wisata di Cina. Seperti gunung Huang atau Huangshan, kemudian sungai di Yangshou, dan yang paling ikonik adalah Leshan Giant Buddha.

Mata para penonton juga dimanjakan oleh animasi yang ciamik, saat Everest mengeluarkan kekuatannya menggerakan padang rumput, mengubah awan menjadi bentuk ikan koi, hingga mengubah bunga dandelion menjadi raksasa.
Bersanding dengan visual yang memikat, Abominable juga hadir dengan music score yang tak kalah memanjakan indera para penonton. Karakter Yi digambarkan sebagai seseorang yang bertalenta dalam bermain biola.
Baca juga : Review Film Twivortiare: Chemistry Akting Menawan Raihaanun-Reza Rahardian yang Ditutup Ending Klise
Ia berhenti bermain biola sejak ayahnya meninggal. Namun, kehadiran Everest membuat Yi kembali memainkan nada-nada dengan biolanya.

Kultur Asia Timur yang dihadirkan dalam film Abominable terasa cukup related dengan Indonesia. Contohnya, sikap hormat kepada orang tua dan nilai-nilai ketuhanan. Pesan yang ditampilkan terasa sangat menyentuh hati, terutama tentang mengejar mimpi dan keluarga.
Overall, Abominable layak diberikan rating sebesar 8.2/10 karena menyuguhkan visual dan music score memukau dengan cerita yang amat menyentuh hati.