Review Men In Black: International, Jauh Dari Ekspektasi Penggemar

Review Men In Black 2019

Review Men In Black 2019 – The Men in Black selalu melindungi Bumi dari kejahatan alam semesta. Dalam petualangan baru ini, mereka harus menangani ancaman terbesar mereka hingga saat ini: ‘pengkhianatan dalam organisasi Men in Black.

Sekuel “Men in Black” ini tak lagi melibatkan Agen Jay (Will Smith) dan Kay (Tommy Lee Jones). Sebagai penggantinya, muncul sosok ‘pahlawan’ baru: Agen H (Chris Hemsworth) dan mentornya, High T (Liam Neeson). Ditempat dan waktu yang berbeda, seorang anak bernama Molly (Mandeiya Flory) tanpa sengaja bertemu dengan agen Men in Black tengah menangkap alien. Saat beranjak dewasa, Molly (Tessa Thompson) terobsesi dengan ruang angkasa dan bergabung dengan Men in Black.

Dua bintang kenamaan pernah berpasangan dan tampil brilian dalam sebuah film, ternyata bukan jaminan untuk sukses di film yang lain. Sepertinya hal tersebut sangat pantas untuk menggambarkan nasib Tessa Thompson dan Chris Hemsworth, setelah keduanya tampil gemilang di film Thor: Ragnarok. Mereka beruda tampil tak cukup prima di film Men in Black: International.

Tak hanya dengan Emma Thompson, chemstry yang dibangun Hemsworth dengan Liam Neeson juga terlihat kaku. Untuk hal ini sepertinya tak salah jika saya membandingkan chemistry yang terbangun antara Will Smith dengan Tommy Lee Jones di film-film Men In Black sebelumnya. Duo Smith-Jones terlihat selalu tampil dinams. Will Smith dengan reaksinya yang selalu berlebihan dipadankan dengan Tommy Lee Jones yang selalu tampil dingin dan berwibawa.

Untuk urusan naskahnya juga terbilang tak begitu baik. Banyak esensi hilang dari Men in Black sebelumnya. Di film-film sebelumnya, penggunaan teknologi alien terlihat sangat dibatasi dari masyarakat umum. Namun, di film ini hal tersebut seperti sengaja diabaikan dalam adegan yang melibatkan sepeda motor alien yang wara-wiri dijalan raya.

Review Men In Black 2019

Baca juga : Review Film Doremi & You: Film Musikal Remaja yang Lumayan Memikat!

Sutradara F. Gary Gray membuat film ini tidak sepenuhnya berantakan, namun upayanya terasa tak bersemangat. Tempo-nya berjalan terlalu cepat, sehingga penonton seperti tak diberikan kesempatan untuk membangun emosi ketika ada adegan penuh adrenalin bahkan ketika terjadi kematian.

Kualitas efek CGI-nya terbilang cukup mengesankan. Walaupun masih ada beberapa editan visual yang terlihat murahan. Misalnya, penampakan bulan yang tampak seperti footage yang diambil dari youtube.

Satu-satunya hal yang tampil impresif di Men in Black: International hanyalah Kumail Nanjiani. Di film ini, walau tampil hanya sebagai pengisi suara alien bernama Pawny, Kumail mampu menjadi sumber ‘kelucuan’ yang sangat menghibur.

Overall, Men in Black: International sepertinya masih sangat jauh dari ekspektasi saya sebagai penggemar franchise Men in Black. Dengan berat hati, saya rasa rangking 5,8/10 cukup layak.

Review Men In Black 2019
Review Men In Black 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *