Shazam! dirilis lebih dulu di Indonesia daripada di negara asalnya; US. Film superhero yang diangkat dari komik DC ini bercerita tentang seorang anak yatim piatu berusia 14 tahun berama Billy Batson. Billy mampu berubah menjadi pahlawan super hanya dengan mengucapkan kata: Shazam!
Penuh Hal Lucu dan Kocak
Hal ini bermula saat Billy Batson (Asher Angel) secara tidak sengaja bertemu dengan Wizard Shazam (Djimon Hounsou) yang memberikannya kekuatan para dewa. Saat berubah, Billy akan bertranformasi menjadi sosok superhero dewasa dengan kekuatan yang mirip seperti Superman. Sosok dewasa ini bernama Shazam yang diperankan oleh Zachary Levi.
Billy Batson diceritakan merupakan anak yatim piatu yang ‘cukup’ nakal. Dia berulang kali kabur dari Panti asuhan hanya untuk mencari kesenangan belaka. Begitu mendapat kekuatan, kepribadian Billy tak berubah. Billy tidak pernah tahu potensi dirinya dan tak peka dengan kekuatan yang ia miliki. Sebagai sosok superhero, dia malah terkenal karena channel YouTube yang dikelolanya bersama Freddy Freeman (Jack Dylan Grazer).
Baca juga : Ini Penampakan Trailer Kocak dari Shaun the Sheep Movie: Farmageddon
Hal-hal kocak dan lucu banyak terjadi selama Billy menjalani masa pencarian jati diri sambil belajar cara menggunakan kekuatannya. Disaat yang bersamaan Shazam harus berhadapan dengan Dr. Thaddeus Sivana yang jahat dan monster Seven Deadly Sins.

Shazam! Diluar Ekspektasi
Tidak seperti film film DC kebanyakan yang memiliki nuansa sedikit gelap dan gloomy, Shazam! tampil lebih ceria. Memang, hadirnya Aquaman garapan James Wan sebelumnya cukup memberikan nuansa ‘fun’ di film DC dan ini terjadi juga di film Shazam!.
Di film ini penonton akan disuguhkan jalan cerita yang cukup seru. Diawal-awal film kisah masa lalu Billy Batson yang suram dibuat dengan gaya yang jelas namun menyenangkan. Ya mungkin di sepertiga awal, film ini terasa sangat membosankan, karena plot-nya yang sedikit lambat. Namun di sisa durasi, penonton akan disuguhkan dengan adegan-adegan dan dialog-dialog yang mengundang tawa.
Baca juga : Deretan Film Hollywood di Bioskop Bulan April 2019
Kualitas akting Zachary Levi saat memerankan sosok Shazam begitu ciamik. Karena dari segi penampilan apalagi kostum-nya, sosok Shazam bukanlah sosok supehero yang punya ‘karakter’ kuat, si pemeran haruslah mampu membangun citra yang lebih menonjolkan kepribadian. Dan Levi berhasil melakukannya!
Kredit tersendiri juga patut disematkan kepada Asher Angel yang sangat ‘total’ memerankan sosok Billy Batson. Dia berhasil memperlihatkan beban emosional yang terlihat nyata dan Levi berhasil menyeimbangkannya dengan komedi.
Scoring musiknya juga mendukung cerita dengan lagu-lagu klasik heroik yang sama-sama digunakan untuk efek dramatis dan komedi. Beberapa kali terdengar riuh rendah di ruang teater saat lagu-lagu upbeat menggema seisi ruangan.
Visual Kurang Ciamik!
Namun, walaupun Shazam terlihat begiru superior dengan segudang keunggulannya. Film ini tetap memiliki (sedikit) kekurangan. Penggunaan Visual effect yang kurang sempurna dan terkesan asal-asalan menjadi salah satu yang patut garis bawahi. Penggunaan efek visualnya tidak seperti film film DC pendahulunya; Wonder Woman atau Aquaman yang sangat memanjakan mata. Hal ini patut di maklumi karena ini merupakan debut David F Sandberg, sebagai sutradara film Superhero. Tapi, Efek CGI yang kurang memorable tersebut terbayar lunas dengan scoring, kejutan plot, hingga kualitas akting para pemainnya.
Shazam! sangat layak ditonton bersama keluarga. Di film ini unsur kekeluargaan terbilang kental dibanding dari film DC lainnya, bahkan jika dibangingkan dengan film superhero lain. Film Shazam! tampil sebagai film superhero keluarga yang ceria dan penuh warna. Banyak adegan-adegan yang bikin mata membelalak karena kaget dan tertawa terbahak-bahak saking lucu-nya.
Yuk, ajak keluarga, teman dan sahabat untuk nonton film Shazam. Oiya kalau sudah nonton, jangan buru-buru keluar studio, lho, karena ada bakal ada post credit scene yang sayang kalau dilewatkan.