Review The Night Comes For Us, Fighting Scence Lebih Brutal dari The Raid

Review The Night Comes for Us

Countless brutal kills, tons of blood has been spilled, and you will never expect that to come! Lagi, sebuah film Indonesia yang banyak jadi perbincangan di luar sana. The Night Comes for Us akan membuat ingatan kita kembali ke 7 tahun silam. Saat The Raid berhasil meraih hati banyak penggiat film luar negeri dengan fighting scene yang brutal namun memukau.

Masih diperankan dengan aktor yang sama dengan The Raid; Iko Uwais dan Daniel Mananta Joe Taslim. Namun kali ini bangku sutradara dipegang oleh Timo Tjahjanto, yang sebelumnya sukses dengan Sebelum Iblis Menjemput, Rumah Dara, Headshot dan Killers. 

Sinopsis The Night Comes for Us

The Night Comes for Us (TNCFU) bercerita tentang Ito (Joe Taslim) seorang anggota gengster yang mendapat tugas menumpas semua penduduk sebuah desa kecil di pesisir Indonesia. Karena desa tersebut mencuri komoditi milik gengster tempat Ito bekerja. Bukannya membunuh semua penduduk desa, Ito malah balik membantai semua anggota geng yang ikut bersamanya dan menyelamatkan seorang gadis kecil bernama Reina karena alasan yang naif; dorongan hati nurani. Karena alasan itu, Ito pun dituding berkhianat.

Chien Wu (Sunny Pang) si pimpinan gengster lalu mengutus Arian (Iko Uwais) untuk memburu Ito dengan ditemani oleh Elena (Hanna AlRasyid) dan Alma (Dian Sastrowardoyo). Uniknya, si Arian ini merupakan teman seperjuangan Ito semasa masuk kedalam keanggotan gengster. Hal ini jadi dilema untuk Arian yang harus memburu dan membunuh temannya sendiri.

Review The Night Comes For Us
Img Source: uzone.id

Baca juga : Review Spider-Man: Far From Home, Film Superheroes Terbaik 2019 (Sejauh Ini)

Dalam Beberapa Hal, Film ini lebih baik dari The Raid

Buat saya secara pribadi TNCFU dalam beberapa aspek lebih baik daripada film Iko Uwais terdahulu (The Raid, The Raid 2, Headshot). Aspek yang paling menonjol adalah fighting scene-nya. Memang Fighting scene di TNCFU tak lebih bloodiest dan gore daripada The Raid series atau Headshot. Tapi, koreografinya nya menurut saya lebih apik dan sedikit lebih artistik dari segi pengambilan gambar.

Aspek yang lebih greget lain adalah Dialognya yang dibuat detail dan realistis. Di TNCFU tak lagi kita temui orang bacok-bacokan berdialog menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti di The Raid. Di film ini banyak bahasa-bahasa slang kasar yang diperdengarkan, memang menjadi lebih eksplisit tapi jadi terlihat lebih nyata.

Sayangnya, jalan cerita TNCFU tak lebih baik dari The Raid (2011), konfliknya pasaran, sangat typically film Hollywood. Tentu saja hal ini bukan jadi masalah besar karena tertolong oleh aspek-aspek mantab yang sebelumnya saya bahas. Bahkan banyak juga moviebuff luar negeri yang berkicau memuji Timo Tjahjanto untuk film TNCFU ini

Overall, film sangat layak wajib tonton. Sayangnya tidak bisa mengajak keluarga apalagi anak-anak untuk menonton film ini karena banyak adegan bloody-nya.

The Night Comes For Us
Review The Night Comes for Us

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *