7 Sutradara Terbaik Korea Selatan Versi iCinema

Selain industri musiknya yang menggeliat lewat fenomena K-Pop, dunia perfilman Korea Selatan juga tak kalah hebat dengan mampu mendominasi di kancah Asia.

Bila pada tahun 80 hingga 90-an, perfilman Asia dikuasai oleh sineas-sineas dari Hong Kong. Kali ini, sineas dari Korea mampu mendominasi perfilman Asia berkat keahliannya meracik premis cerita dan mengeksekusinya menjadi karya yang memukau para penonton.

Oleh karena itu, berikut ini adalah 7 sutradara terbaik Korea Selatan versi iCinema!

1. Park Chan-wook

Park Chan-wook sepertinya sudah ditakdirkan menjadi salah satu sutradara terbaik Korea Selatan. Hampir semua filmnya mendapat sambutan positif, baik dari penonton ataupun kritikus film.

Park memulai debut sebagai sineas pada tahun 1992 dengan merilis film berjudul The Moon is… the Sun’s Dreams. Film dengan cerita konvensional penuh dengan experimental shot yang ditujukan sebagai karya cult.

Meski secara kualitas kurang memuaskan, Park tak mau menyerah dan terus berusaha membuat film-film terbaik Korea Selatan. Hasilnya, ia sukses mencuri perhatian lewat film Joint Security Area (2001). Film tersebut juga meraih penghargaan Film Asing Terbaik dalam ajang Blue Ribbons Award.

Sukses Park Chan-wook terus berlanjut lewat hingga ia berhasil membuat The Vengeance Trilogy yang terdiri dari Sympathy for Mr.Vengeance, Oldboy, dan Lady Vengeance. Selain The Vengeance Trilogy, Park membuat film keren lain seperti I’m a Cyborg, But That’s OK, Thirst, dan yang terakhir The Handmaiden.

2. Bong Joon-ho

Bong Joon-ho adalah sutradara terbaik Korea Selatan yang lahir di tanggal 14 September 1969. Pria yang sudah punya ketertarikan terhadap industri film sejak SMP ini memulai debutnya sebagai sutradara dalam film Barking Dogs Never Bite pada tahun 2000.

Film tersebut seakan menjadi gerbang kesuksesan Bong di ranah hiburan Korea Selatan. Pada film keduanya yang berjudul Memories of Murder, Bong menduetkan Song Kang-ho dan Kim Sang-kyung sebagai duet detektif yang sukses menyedot kurang lebih lima juta penonton ke bioskop.

Nama Bong semakin melambung setelah ia merilis film The Host (2016) yang berhasil meraih 10 juta penonton sehingga dibuatkan versi remake-nya oleh Hollywood.

Debut penyutradaraanya di Hollywood diawali ketika ia dipercaya mengarahkan film sci-fi berjudul Snowpiercer (2013). Di Snowpiercer, Bong bekerjasama dengan Chris Evans, Tilda Swinton, dan Jamie Bell.

3. Kim Ki-duk

Kim Ki-duk adalah sutradara terbaik Korea Selatan yang terkenal dengan karya-karya yang bergenre art-house. Pria kelahiran 20 Desember 1960 ini memulai debut sebagai sineas dengan film berbiaya rendah berjudul Crocodile (1996).

Film tersebut meraih ulasan sensasional dari para kritikus film di Korea Selatan. Tahun 2000, ia kembali merilis film berjudul Real Fiction masuk dalam Moscow International Film Festival ke-23.

Pada tahun 2004, ia meraih penghargaan Best Director di dua festival film berbeda, untuk dua film berbeda. Di Berlin International Film Festival,
ia dianugerahi penghargaan untuk film Samaritan Girl (2004), dan di Venice Film Festival, ia memenangkan penghargaan untuk film 3-Iron (juga pada tahun 2004).

Pada tahun 2011, film dokumenter buatannya, Arirang meraih sebuah penghargaan untuk film dalam kategori Un Certain Regard dari Cannes Film Festival.

Pada tahun 2012, film buatannya Pieta meraih penghargaan Golden Lion di Venice Film Festival . Pieta pun menjadi film Korea pertama yang meraih penghargaan Best Movie di Venice Film Festival.

Baca Juga: https://icinema.id/film-komedi-romantis-korea-terbaik/

4. Kim Jee-woon

Kim Jee-woon pertama kali mendobrak jagat hiburan Korea Selatan berkat film horror-nya yang berjudul A Tale of Two Sisters (2003). A Tale of Two Sisters dianggap sebagai salah satu film horror Korea terbaik yang pernah dibuat.

Saking populernya, A Tale of Two Sisters pun sempat direncanakan mendapat versi remake dari Hollywood. Pada tahun 2010, sutradara terbaik Korea Selatan tersebut kembali merilis film horror lainnya berjudul I Saw the Devil.

Dan tentu saja, film ini juga sukses di pasaran. Kim lalu melebarkan sayapnya dengan memulai debut sebagai sutradara di film Hollywood. Ia bekerjasama dengan Arnold Schwarzenegger dalam film berjudul The Last Stand.

5. Na Hong-jin

Meski tercatat baru mengarahkan 3 film panjang selama berkarier, rasanya Na Hong-jin memang pantas disebut sebagai salah satu sutradara terbaik Korea Selatan. Namanya melejit setelah memulai debut sebagai sineas ketika mengarahkan The Chaser (2008). Di usia 34 tahun kala itu, Na meraih penghargaan Best Director di  Grand Bell Awards dan Korean Film Awards.

Jika Alfred Hitchcock disebut sebagai Master of Suspense, maka Na Hong-jin adalah Master of Ambiguity. Hal ini karena selalu ada 3 ciri hal dalam film-film Na yakni polisi yang tidak bisa diandalkan, kristianitas, serta violence. 

Karenanya, tak heran ketiga film panjang buatannya (The Chaser, The Yellow Sea, The Wailing) selalu masuk official selection dalam Cannes Film Festival.

6. Kwak Jae-yong

Kamu suka dengan genre film romantis buatan Korea Selatan? Kwak Jae-yong merupakan salah satu sutradara terbaik Korea Selatan yang terkenal dengan karya-karya film yang berada pada genre tersebut.

Salah satu karya terbaik Kwak Jae-yong adalah ketika mengarahkan My Sassy Girl (2001). Film bergenre romantis ini merupakan karya tersukses Kwak Jae-yong yang laris bukan hanya di Korea Selatan, namun Asia. Bahkan, My Sassy Girl telah dibuat versi remake-nya oleh Hollywood.

Selain My Sassy Girl, film-film sukses lain arahan Kwak Jae-yong adalah The Classic (2003), Cyborg She (2008), dan Windstruck (2004).

7. Choi Dong-hoon

Pria lulusan Korea Academy of Film Arts ini bisa dibilang sebagai salah satu sutradara terbaik Korea Selatan. Dia memulai debut saat menyutradarai The Big Swindle pada tahun 2004. Film ini berhasil meraup lebih dari dua juta penonton selama penayangannya.

Nama Choi semakin melejit dengan film-film terbaik yang memancing banyak penonton. Sebut saja Tazza: The High Rollers (5,6 juta penonton), Jeon Woo-chi: The Taoist Wizard (6,13 juta penonton), The Thieves (12,9 juta penonton), dan Assassination (11,7 juta penonton).

Itulah 7 sutradara terbaik Korea Selatan versi iCinema. Yang mana kira-kira sutradara favoritmu? Tuliskan di kolom komentar ya!

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *