The Boy Who Harnessed the Wind Review (2019)

Satu lagi film yang diangkat dari kisah nyata dirilis! The Boy Who Harnessed the Wind, merupakan film garapan Chiwetel Ejiofor yang diangkat dari buku karangan William Kamkwamba tentang kisah dirinya sendiri. Tentang seorang bocah dari Malawi yang berhasil membuat alat pembangkit listrik bertenaga angin di desa-nya.

Film Debut sang sutradara

Uniknya, ini merupakan debut film pertama bagi Chiwetel Ejiofor yang sebelumnya terkenal sebagai aktor di beberapa film populer. Film-film yang sempat dibintangi oleh Chiwetel diantara lain; Doctor Strange, Triple 9, dan yang paling tenar tentu saja 12 Years a Slave.

The Boy Who Harnessed the Wind dibintangi oleh Maxwell Simba yang memerankan sosok William Kamkwamba. Lily Banda yang memerankan Annie, kakak William dan Aïssa Maïga yang memerankan sosok Ibu William, tak ketinggalan Chiwetel sendiri yang berperan sebagai ayah dari William.

William sang penangkap angin

Filmnya sendiri bercerita tentang William yang hidup di keluarga petani di salah satu desa di Malawi. William harus bersusah payah bersekolah karena orang tuanya tak begitu memiliki banyak uang. Hasil bertani ayahnya, hanya cukup untuk makan sehari-sehari . Pun begitu ayah William bersikeras memasukkan anaknya ke sebuah sekolah, walaupun tidak lama berselang, William harus keluar dari sekolah karena tidak mampu membayar biayanya.

Baca juga : Hotel Mumbai, Calon pesaing Hotel Rwanda

William sangat tertarik dengan sains. Dia acap kali menerima jasa memperbaiki radio di desa-nya. Dia semakin tertarik dengan sains saat memperhatikan teknologi dinamo lampu sepeda milik guru di sekolahnya. Sejak saat itu, hasrat-nya akan dunia sains semakin menjadi.

The Boy Who Harnessed the Wind

Hal tersebut mencapai puncaknya saat desa-nya mengalami kekeringan sehingga banyak dari penduduk mengalami gagal panen bahkan hingga terjadi epidemi kelaparan. Berbekal sebuah buku dari perpustakaan dan barang-barang bekas yang ia kumpulkan, William mencoba membangun alat pembangkit listrik. Alat tersebut diadaptasi dari cara kerja dinamo sepeda yang sebelumnya pernah ia lihat.

Alat pembangkit listrik tenaga angin yang dibuat William lalu mampu menghasilkan listrik untuk memompa air irigasi guna mengairi pertanian di desa-nya.

Film yang hampir sempurna

The Boy Who Harnessed the Wind yang merupakan debut dari Chiwetel Ejiofor mampu menghadirkan nuansa yang berbeda dari film-film bertema sama pada umumnya. Skenarionya dibuat dengan cermat tanpa menghilangkan unsur kebudayaan setempat.

Kualitas akting Chiwetel Ejiofor yang memerankan ayah William patut diberi tepuk tangan. Dia berhasil membangun karakter seorang ayah yang harus bertanggung jawab menghidupi keluarganya dengan segala cara yang ada. Sedangkan Maxwell Simba juga tak kalah ciamik dalam ber-akting walaupun ini baru pertama kalinya ia terjun kedunia layar lebar.

Kualitas akting Chiwetel Ejiofor yang memerankan ayah William patut diberi tepuk tangan. Dia berhasil membangun karakter seorang ayah yang harus bertanggung jawab menghidupi keluarganya dengan segala cara yang ada. Sedangkan Maxwell Simba juga tak kalah ciamik dalam ber-akting walaupun ini baru pertama kalinya ia terjun kedunia layar lebar.

Tak hanya itu, sinematografi film ini juga terlihat luar biasa. Pengambilan gambar dengan Teknik long shot acapkali menjadi ‘senjata’ yang membuat film ini sangat luar biasa. Landscape hutan dan gurun yang menjadi sorotan, seakan mampu membawa penonton serasa berada disana.

Memenangkan beberapa penghargaan

The Boy Who Harnessed the Wind sudah tayang sejak satu bulan yang lalu. Harus diakui memang film ini seakan kurang ada gaung-nya karena (mungkin) budget promo-nya tidak seberapa. Apalagi harus bersaing dengan strategi marketing dari film-film komersil lain yang cukup gencar sejak awal bulan lalu. Pun begitu, film ini tetap mampu memenangkan beberapa awards di Heartland Film; Chiwetel Ejiofor sebagai sutradara terbaik dan Netflix sebagai distributornya. Chiwetel juga meraih penghargaan sutradara terbaik melalui film ini di Sundance Film Festival 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *